Alangkah
lelahnya benci
Pembunuh
nomor satu damai di hati
Penyiksa
terkejam akan diri
Sisi
tergelap peduli
Wahai,
benci
Kapan
kau akan pergi?
Di
sini aku bertarung dengan sisa energi
berharap
tak perlu harus sampai membawamu mati...
R.
(Jakarta,
4 Januari 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar