Dia tertidur dengan mata terbuka.
Entah kenapa.
Ini sudah kesekian kalinya
hingga lelah luar biasa.
Dia tertidur dengan mata terbuka.
Lagi-lagi demikian adanya.
Langit malam tak hanya di luar sana,
namun tengah bersemayam di benaknya.
"Mengapa?
Oh, mengapa dikau enggan jua memejamkan mata?"
"Sudah kucoba,"
keluhnya putus-asa,
"bahkan dengan doa-doa.
Wajahnya ibarat sosok abadi di ruang jiwa.
Tolong, Tuhan - aku hanya ingin berhenti merindukannya!"
R.
(Jakarta, 25 Februari 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar