Rindu ini sangat mengganggu
ibarat aksara yang gagal berkumpul,
kalimat gagal terbentuk hingga ingin mengutuk
benak membuntu
lidah kelu.
Ah, rindu...
aku lelah dan muak oleh hadirmu.
Kukira kau akan berhenti merisaukanku.
Aku ingin bisa merelakan sosok itu berlalu.
Bagaimana bila aku masih merindukannya,
bahkan saat dia ada?
Setiap kepergiannya menuai badai menyiksa.
Hadirnya pun sama saja,
meski bercampur bahagia.
Aku hanya ingin berhenti merindukannya!
R.
(Jakarta, 12 September 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar