Kata mereka:
“Hanya
orang dewasa yang bisa bertahan di dunia nyata.
Kadang
memang kita harus berpura-pura
atas
nama rasa aman dan nyaman
sebelum
karam tenggelam
mati
dan terlupakan
tergilas
habis tak bersisa oleh zaman.”
Mau sampai kapan?
Ah, bagaimana bila aku
lelah?
Akankah mereka tertawa saat
aku kalah,
bahkan saat aku terancam
punah?
Bagaimana denganmu?
Saat kau datang lagi nanti,
maukah kau memelukku
saat lagi-lagi aku tenggelam dalam pilu –
seperti tahun lalu?
R.
(Jakarta, 29/9/2013 – 10:56
pm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar