Pengakuan sudah kukirimkan.
Sudahkah kau membacanya?
Diam-diam aku blingsatan,
terlalu takut bertanya.
Ada sesuatu dalam senyummu
misterius, membuat lidahku kelu.
Aku ingin tahu,
meski benak diliputi ragu.
Mungkin kita baik-baik saja.
Mungkin tak ada yang perlu kutakutkan.
Mungkin tidak ada apa-apa
dan kita memang ditakdirkan untuk hanya berteman.
Haruskah aku berduka?
Mungkin tidak juga.
Mungkin aku hanya lagi-lagi harus belajar merelakan,
meski pedih hati ini kehilangan...
R.
(Jakarta, 6 Agustus 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar