Sabtu, 14 September 2013

"SANG PENYAIR JATUH HATI"

Ah, lagi-lagi kau ingin menyepi
hanya dengan secangkir kopi
sembari menekuri baris-baris puisi
bergema di hati tanpa henti...

Hai, ada yang berenang dalam kolam benakmu:
Wajah siapakah itu?
Mengapa hatimu sampai koyak oleh sembilu?
Mengapa sosoknya terasa mengganggu?

Bah, lebih baik kau menyepi
hingga cangkirmu kosong tanpa sisa kopi
sembari melanjutkan baris-baris puisi
tanpa harus berhenti...

Tuhan, tolong hentikan cobaan ini.
Kau ingin perasaan ganjil ini pergi.
Cinta ini hanya menyusahkan diri,
berpotensi mematahkan hati...

R.


(Jakarta, 13/9/2013- 00:26 am)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar