Minggu, 22 Februari 2015

“RENDAH DIRI BERBUAH IRI-DENGKI”

Dalam diam kau bertanya-tanya:
“Hai, mengapa akhir-akhir ini kau diam saja?”
Hanya senyumku yang berbalut misteri,
pasti buatmu penasaran setengah-mati.

Dalam diam mata kita bertemu.
Kau berusaha membaca benakku.
Silakan, aku sudah tak peduli.
Tak ada yang perlu kusembunyikan lagi.

Mungkin kau bertanya-tanya:
“Kenapa?”
Ya, tidak semua karena kamu,
tidak seperti tuduhanmu yang selalu terburu-buru.

Jujur saja, aku sudah lelah.
Tidak sadar juga kalau selama ini kamulah masalah?
Selalu marah-marah.
Enggan mengalah.

Akan tiba saatnya,
dimana kamu akan kehabisan kata-kata.
Satu-persatu akan pergi,
meninggalkanmu seorang diri.

Percayalah, ini bukan karena benci.
Kamu bahkan tidak tahu cara menyayangi diri sendiri.

R.

(Jakarta, 17 Februari 2015)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar