Minggu, 30 Oktober 2016

#MyBodyMyPride: Ini Tubuhku. Kok Kalian yang Ribut?

Tumbuh sebagai sosok chubby, kriwil, dan pendek bukan perkara mudah. Apalagi, kakak perempuanku termasuk yang dianggap cantik gara-gara dia tinggi, langsing, dan berambut lurus serta panjang. Gara-gara fisik kami begitu berbeda, mulai deh, berbagai celaan keluar untukku. Dari yang masih bisa dicuekin hingga yang bikin bete plus sakit hati, ada semua.
Mereka cukup tega lho, membanding-bandingkan aku dan kakak secara terang-terangan. Menurut mereka, kakakku lebih cantik. Entah apa gunanya mereka ngomong gitu sama aku.
Akibatnya, sempat aku minder setengah mati dan enggan satu sekolah, kampus, maupun tempat kerja dengan kakakku sendiri. Memang jahat sih, kedengarannya. Habis, mulut mereka juga enggan diam, meski aku sebenarnya nggak suka cari masalah.
Lalu, bagaimana akhirnya aku menepis rasa minder itu, meski orang-orang bermulut usil dan jahat sayangnya akan selalu ada?
Pertama, aku masih punya banyak hal baik dalam hidupku. Pekerjaan bagus. Teman-teman baik dan suportif. Bersyukur sekali mereka bukan tipe yang berpikir dangkal dengan mempermasalahkan penampilanku. Mereka hanya rajin mengingatkanku agar jangan lupa menjaga kesehatan. Biasanya, yang hobi berkomentar jahat begini yang ogah aku jadikan teman:
“Gimana mo dapet cowok kalo nggak kurus-kurus?”
            Oke, saat menulis ini, aku memang masih single. Terus kenapa? Usaha menurunkan berat badan mah, untuk diri sendiri – bukan hanya menyenangkan orang lain. Aku malah seram kalau sampai jatuh cinta sama laki-laki yang hanya menilai perempuan dari fisik belaka.
Lagipula, ada juga kok, laki-laki yang suka model chubby kayak aku. Buktinya, salah seorang sahabat yang juga chubby sudah bersuamikan laki-laki yang baik sekali dan mereka sudah punya anak, lho. Aktor Iko Uwais juga termasuk suami yang baik, karena membela istrinya, Audy Item, saat dikatai gemuk sama netizen di media sosial.
Jadi, ngapain nakut-nakutin saya dengan ancaman ‘susah dapet jodoh karena badan gemuk’? Udah nggak zaman ah, mem-bully siapa pun dengan cara begitu. Lagipula, ada tiga (3) keuntungan yang kudapat karena gemuk, yaitu:
  1. Keponakan yang masih bayi cepat pulas saat kugendong.
Kata kakaknya yang juga masih kecil: “Habis Bibi empuk.” Hahaha.
  1. Jadi nggak cepat ‘gelap mata’ saat berbelanja pakaian.
Ya, habis mau gimana lagi? Nggak semua model cocok di aku juga.
  1. Nggak mudah diculik.
Haha, ini candaan yang sering kulontarkan setiap kali masih ada saja yang mengejek ekstra lemak di badanku. Ya, iyalah. Pasti penculik males juga ngangkut-ngangkut yang berat dan serba salah. Pas masih sadar, mereka bisa kena gampar. Pas dibius, yang mencoba mengangkat bisa tepar.
Nggak usah jauh-jauh menculik. Pas mau menceburkanku ke kolam renang dalam rangka ngerjain aku yang ultah, butuh enam orang laki-laki kuat untuk melakukannya. Hihihi…
Pada tahu Adele, Rebel Wilson, dan Melissa McCarthy, ‘kan? Mereka chubbynamun berprestasi. Mereka juga cantik tanpa perlu menonjolkan kecantikan mereka. Bagi saya, mereka adalah inspirasi. Meski demikian, aku masih kok, mau usaha menyehatkan badan. Cuma, aku merasa nggak perlu laporan ke siapa-siapa buat pembuktian.
Lagipula, ini badanku. Kok kalian yang ribut?
R.
(Tulisan ini juga disertakan untuk Lomba Menulis Vemale.com dengan Tema: #MyBodyMyPride)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar