Aku mencintai kalian,
meski kalian kerap membuatku gila.
Kalian berkah sekaligus cobaan.
Mungkin aku sendiri juga sama.
Terlalu lama aku diam.
Terlalu lihai kalian berpura-pura.
Terlalu banyak yang dipendam.
Tolong, jangan bilang tidak ada apa-apa!
Di balik senyum, kita ibarat bom waktu berjalan.
Anggap saja (hanya) aku yang sakit jiwa.
Sandiwara ini mau sampai kapan?
Bangunlah, sebelum kita semua terlalu parah terluka.
Kita tak pernah benar-benar bicara.
Masalah yang nyata kita biarkan terbenam.
Kita hanya bertukar kabar sekenanya,
tanpa sudi mengenali bahaya yang mengancam.
Ah, cinta...
Mungkin aku terlalu kejam.
Betapa sulitnya untuk tidak membuat kalian terluka,
saat kukatakan bahwa mungkin kalian juga
penyebab jiwa ini menjadi kelam...
R.
(Jakarta, 9 Oktober 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar