Kadang
bahagia itu sederhana
seperti
menyambut mentari pagi di atas sana
atau
mendengarmu tertawa.
Kita
akan menghabiskan waktu bersama,
tanpa
peduli anggapan mereka
tentang
kita yang memang apa adanya.
Bahagia
bisa tercipta dari apa saja.
Mungkin
kita bisa saling menebar senyum di bawah langit cerah.
Tak
perlu yang susah-susah.
Aku
enggan melihatmu resah,
seperti
kau yang sedih melihatku gundah.
Bahagia
itu kadang-kadang saja?
Ah,
tidak juga.
Kalau
mau, setiap saat bisa.
Suatu
saat, kita akan mengenang ini semua:
Aku
dan kamu – dua sahabat dalam bahagia.
R.
(Jakarta,
31 Maret 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar