"Politics sucks. It destroys families. It makes people distrustful."
"Politik itu menyebalkan. Politik menghancurkan keluarga. Politik membuat orang jadi tidak bisa dipercaya."
Kalimat di atas diucapkan tokoh SSA (Special Secret Agent - Agen Rahasia Khusus) Emily Prentiss (diperankan oleh Paget Brewster) dalam salah satu episode serial TV "Criminal Minds". Dialog tersebut mungkin cocok untuk menggambarkan tema pertemuan #CSW-Club kali ini: kekerasan politik. Tak hanya menghancurkan satu-dua orang, namun juga keluarga, masyarakat, bangsa, hingga dunia. Cakupannya bisa luas sekali, bukan?
Sejarah telah menyebutkan banyak sekali contohnya. Terlalu banyak malah. Kita bisa fokus pada angka-angka berupa tanggal, tahun, jumlah pelaku kekerasan, korban, luas lahan yang terkena dampak, kerugian finansial, hingga data-data statistik lainnya yang terkait dengan kekerasan politik. Ada yang berpendapat bahwa kekerasan ini termasuk masif, berlapis-lapis dan penanganannya pun berlarut-larut. Bahkan, seringkali banyak yang malah tidak selesai sama sekali alias tetap menjadi misteri.
Andai para pelaku dan otak di balik semua peristiwa itu sendiri terungkap, apa yang biasanya terjadi? Benarkah mereka akan selalu diadili? Benarkah mereka bukan tumbal untuk melindungi pelaku sebenarnya?
Bagaimana bila ternyata mereka telah lama meninggal dunia? Akankah keturunan mereka diminta untuk bertanggung-jawab?
Benarkah - dalam hal ini - mereka yang jujur akan selalu terancam? Benarkah niat mereka selalu untuk mencari keadilan, bukan sekedar balas dendam atau menjatuhkan lawan?
Benarkah kita tidak pernah benar-benar (mau) belajar dari sejarah? Atau, jangan-jangan sejarah malah menjadi inspirasi kita untuk menciptakan kerusakan berikutnya yang lebih parah...
R.
(Jakarta, 5/12/2015 – 16:40. Ditulis berdasarkan diskusi apik dalam pertemuan The Couchsurfing Writers’ Club pada tanggal 5 Desember 2015, pukul 20:00 di Blueberry Pancake House - Wahid Hasyim. Tema: “Kekerasan Politik”.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar