Sebenarnya, tanggal 22 dan 23 kemarin saya ingin menulis tentang Hari Bumi dan Hari Buku. Apa daya, kesibukan membuat saya akhirnya menunda niat tersebut. First things first sebisa mungkin menjadi motto saya.
Rasa-rasanya tidak banyak yang bisa saya ceritakan tentang Hari Bumi. Jujur, saya masih kecewa, terutama sama diri sendiri. Saya masih belum berbuat banyak bagi bumi ini. Entah bagaimana dengan mereka, yang masih juga enggan membuang sampah pada tong yang jelas-jelas sudah disediakan...dan masih juga lebih memilih mengotori jalanan. Alasannya pasti juga sama, mulai dari: malas, ada tukang sampah yang dibayar, hingga yang menurut saya paling konyol - tempat sampahnya nggak kelihatan! Habis itu mereka malah main kabur begitu saja, meski tong sampah jelas-jelas ada di depan mereka. Entah masih tidak paham fungsinya atau memang (memilih untuk) tidak peduli, karena merasa itu bukan tanggung jawab mereka.
Begitu banjir, baru pada ribut. Cerita lama...
Jujur, saya sendiri juga masih jauh dari sempurna. Saya masih suka jatuh tertidur dan lupa mematikan TV saat malam!
Bagaimana dengan Hari Buku? Bagi saya, setiap hari adalah Hari Buku. Tidak hanya suka, saya sudah cinta dan dalam taraf kecanduan membaca. Saat 'tanggal tua' sehingga tidak bisa sering kemana-mana, buku-lah penyelamat saya hingga betah berlama-lama di kamar. Bila yang janjian ketemu dengan saya dan mereka datangnya lama (yah, toleransi saya hanya sampai sejam, maaf), saya memutuskan untuk menunggu sambil membaca - entah itu buku yang kebetulan sedang saya bawa atau aplikasi Wattpad di ponsel saya. (Yah, selama koneksi wi-fi di sana lancar-lancar saja.)
Bahkan, saking cintanya dengan buku, dari kecil selalu meminta almarhum Papa (hiks, jadi kangen!) membelikan buku, terutama saat beliau sedang tugas dinas ke luar kota atau keluar negeri. Satu saja sudah senang. Sama senangnya dengan berteman sama pencinta buku, sehingga bisa saling tukar-pinjam serta berdiskusi.
Pernah juga jatuh cinta dengan sesama pencinta buku. Berdiskusi tentang buku memang jauh lebih menyenangkan daripada menggosipkan (kejelekan) orang lain. (Yah, meskipun mungkin kejelekan itu benar adanya.) Saya juga tidak begitu suka ke mall, kecuali tempat makan dan toko bukunya. Saya juga lebih memilih berlama-lama di perpustakaan. (Masih zaman? Anggap saja iya!)
Tidak hanya buku bacaan, buku tulis pun saya suka. Makanya, kalau ada majalah berhadiah notebook atau diary lucu, saya sering tergoda untuk membeli. Tidak hanya itu, jika ada yang memberikan saya buku tulis atau agenda lama (tentu, dengan syarat masih banyak halaman yang tersedia), saya juga senang. Pasti terpakai kok, mengingat saya suka juga menulis, hehe.
Bisa dibilang, masih ada lagi hal lain yang membuat buku sangat berjasa bagi saya - mulai dari membunuh kebosanan akut hingga membantu saya tetap 'waras'. Meski tidak pernah termasuk murid dan mahasiswi berprestasi selama di sekolah dan saat kuliah, setidaknya saya tidak kekurangan stok bahan pembicaraan. Daripada sekedar bergosip atau tiap ketemu yang ada malah ditanya yang 'itu-itu' terus. Mulai dari perkara status ("Kapan kawin?") hingga urusan berat badan ("Kok gendutan?") Hehehe...
Sepertinya, setiap hari akan selalu menjadi Hari Buku bagi saya. Sekian.
R.
(Jakarta, 26 April 2016 - 11:00)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar