Selasa, 26 April 2016

"TENTANG SEDIH"

(Dari #puisimalam di @nulisbuku , 23 April 2016 - 23:00 - 00:00)

Sedih,
terlalu lama kau buatku pedih
Mata ini basah oleh perih
Jiwa ini masih merintih

Aku membenci sedih yang tak berujung
Kapan dia akan buntung?
Dengan bahagia, aku ingin kembali tersambung

Sedih itu menerorku
Bahagia terancam luruh bagai debu
Hati terganggu oleh hantu masa lalu

Aku sedang berusaha
mengenyahkan sedih dengan sedemikian rupa,
meski dia masih bercokol di ruang yang sama

Wajahmu ingatan sedih di benakku
Kenapa kamu yang harus jadi hantu?
Kenapa kita tidak seperti dulu?

Kau mungkin berbeda kini,
tak lagi peduli,
meski sedih masih terpancar di mata ini

Mungkin kau bahagia
Demimu aku berpura-pura,
seakan sedih tak pernah ada
lebih nihil dari fatamorgana

Mungkin jarak juga berperan
perlahan menghapus kesedihan
menggantinya dengan sekedar kenangan

Sedih terpedih berbalut sunyi
Ada redam pada retaknya hati,
meski entah kapan memulihkan diri

Biarkan #puisimalam jadi pelarian
bagi jiwa-jiwa sedih yang tersesat
dalam kabut nestapa yang pekat

Ada sedih di balik bungkamku
Kau hanya tertawa, seakan aku lucu
Sungguh, kadang aku ingin membunuhmu

Rasanya mata batinmu telah tumpul
Kau biarkan sedihku terkumpul
menunggu murka yang siap balas memukul

Banyak yang bisa dilakukan dengan kesedihan
Diam...atau siap menghantam penuh dendam?

R.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar