Kamu tak pernah tahu
ada teduh di matamu
dan sejuk di senyum itu.
Rasa ini begitu rancu.
Tahukah kamu?
Cukup lama aku tak lagi tergugu.
Hadirmu pengusir pilu
yang semakin jarang mengganggu.
Ah, haruskah kuberitahu?
Rasa takut membuatku beku.
Kaburlah kata-kata indah itu,
meninggalkanku membatu.
Ini bukan rindu.
Aku masih bisa melihatmu selalu.
Tiada definisi yang membantu.
Mungkin, aku sendiri juga enggan mencari tahu...
R.
(Jakarta, 5 Februari 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar