Kalian
lama bersama,
hingga
saling berkaca.
Dua
benak ibarat kembar,
saling
terbaca:
sejatinya cinta!
Ya,
sejatinya cinta,
meski
tak sempurna adanya.
Kadang
‘si kembar’ beda selera,
tak
selalu sepaham.
Untunglah
keduanya dewasa.
Ya,
dewasalah keduanya.
Saat
ego tak lagi selalu berjaya,
bersyukurlah
akan adanya cinta.
Selisih
tak jadi akhir semua.
Semoga
bahagia selamanya!
R.
(Jakarta,
27 Januari 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar