Jumat, 20 Juni 2014

"SEDIH"

Aku benci selamat tinggal.
Mengapa hati ini begitu bebal?
Aku berusaha melihatmu setiap hari,
mumpung kau masih di sini.

Kamu tak tahu apa-apa,
sementara aku lelah berpura-pura.
Memang, ini bukan akhir dunia.
Untuk apa kita berduka?

Namun sama saja.
Aku tetap benci perpisahan.
Rasanya ingin banjir air mata,
meski sudah ditahan-tahan.

Ah, sudahlah.
Aku lelah dan merasa kalah.
Yang bisa kulakukan hanya membuatmu senang.
Anggap saja rasa sayang tak terucapkan!

R.
(Jakarta, 7 Juni 2014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar