Hari
itu terlalu indah.
Mengapa
kalian harus merusaknya?
Ya,
Tuhan – kami lelah.
Mau
sampai kapan kalian bertingkah bak ratu drama?
Hari
itu terlalu indah.
Dia
hanya butuh tersenyum, aku ingin merasa ceria.
Apa
boleh buat, damai itu harus pecah,
karena
itulah aku memilih diam saja.
Hari
itu terlalu indah,
hingga
kalian menuntut perhatian semua – seperti biasa.
Ah,
sudahlah.
Tak
ada gunanya lagi bicara.
Sulitkah
bagi kalian untuk mencoba bahagia?
R.
(Jakarta,
18 Maret 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar