Sabtu, 25 Juli 2015

"UNTUK PERJALANAN KITA, SAHABAT!"

Mungkin aku mencintaimu, terutama setelah Singapura, Bali, dan Bandung - untuk alasan sama:
            Kamu selalu habis putus. Aku sedang tidak punya kegiatan. Ada yang sok tahu dengan menuduhku tidak punya teman, selalu menempelimu kemana-mana. Tak perlu membuktikan mereka apa-apa. Selama ini, kamu selalu baik padaku. Kita tak selalu sepakat, tapi semua selalu bisa dibicarakan.
            Singapura, dimana kita banyak berjalan dan tertawa. Bali, dimana aku ‘bandel’ sejenak dengan mabuk dan menyesalinya. Aku nyaris tenggelam dan kau menyelamatkanku, ibarat film-film roman picisan. Semoga Tuhan mau mengampuni semua kesalahanku.
            Bandung, saat kau lebih banyak berurai air mata. Dia nyaris sempurna, katamu waktu itu. Sayang, kalian tidak mungkin bersama.
            Aku memang mencintaimu, tapi aku tidak sebodoh itu. Aku bukanlah sosok yang akan pernah kau dambakan. Aku juga bukan mahluk suci. Biar kusimpan rasa ini – berharap akan musnah sendiri.
            Sementara itu, mari kita teruskan perjalanan ini, meski tak selalu bersama...dan mungkin takkan pernah ditakdirkan berdua...

            R.

            (Jakarta, 26 Juli 2015 – 13:36)

2 komentar: