Apa yang kau cari,
wahai Tuan Putri?
Sebuah pembuktian diri
hanya agar diakui?
Dengan lantang kau berseru
agar semua memandangmu
Tak jarang menuduh telunjukmu
hingga suasana mengeruh
Benarkah kau memperjuangkan yang memang (harus) diperjuangkan,
bukan sekadar mencari pengakuan?
Jangan sampai jadi bumerang,
saat mereka balas menyerang
dan kau gagal mendapat yang kau inginkan
Akan ada yang selalu merendahkanmu,
namun aku sudah lelah menjadi sepertimu
berurusan dengan orang-orang itu
Kini aku di perspektif baru
dimana semua tidak selalu tentangku
Tidak perlu marah pada yang bebal
Percuma juga selalu kesal
Berbuatlah tanpa mengharap pujian
tidak seperti mereka dengan ego raksasa
mati-matian mencari perhatian
hanya agar dielu-elukan
Putri, aku sudah lama bebas
Aku memilih dengan perasaan lepas
Mereka boleh bicara apa saja
selama aku yakin inilah sumber bahagia
Kapan giliranmu?
Ah, aku tidak perlu tahu
Bukan urusanku
Kita semua berbeda, tiada yang satu
selama tidak ada yang saling mengganggu...
R.
(Jakarta 5 November 2015 - 12:30)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar