Rabu, 21 Oktober 2015

"TENTANG KAMU, DIA, DAN REALITA"

"Kenapa kau mau dengannya?"
"Apa yang dilihatnya darimu?"
Ah, seperti biasa
Lagi-lagi komentar tanpa mutu

Tidak masalah seperti apa dia
Mungkin dia bersungguh-sungguh
Mungkin sebaiknya juga kau tak terlena
Jangan-jangan dia hanya tukang tipu

Bagaimana bila realita lagi-lagi berakhir duka?
Luka lama akan kembali menganga bak ditikam sembilu
Akankah mereka memandangmu perempuan bodoh belaka
yang percaya bahwa kali ini cinta sejati menghampirimu?

Tak perlu bertanya-tanya tentang dirinya
Biarkan hatimu terlindung kembali oleh dinding tebal ciptaanmu
Jangan sampai kau serapuh yang mereka kira
bila lagi-lagi cinta membuatmu jatuh

'Cinta'?
Ah, tidak juga
Entah apa maunya
Kau juga tidak pernah menjanjikan apa-apa
kecuali menanti waktunya pergi
dan kau kembali (dibiarkan) sendiri...

R.
(Jakarta, 20 Oktober 2015, 12:45)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar