Rabu, 14 Oktober 2015

#CSW-CLUB DIARIES: "KARAOKE"

Siapa yang suka nyanyi di karaoke? Silakan tunjuk tangan. Tidak masalah bila Anda beneran bisa nyanyi atau sekedar cuap-cuap atau bahkan teriak-teriak. Yang penting buat senang-senang.
Dalam bahasa Jepang (lewat riset seorang teman), 'karaoke'  berarti 'opera kosong' (empty opera). Mungkin kurang lebih sama seperti istilah 'minus one', dimana ada rekaman instrumen musik sebuah lagu, namun bagian vokal aslinya bisa dihilangkan dengan mesin dan bisa diganti dengan suara siapa saja.
Kalau tidak hapa lirik lagunya? Tinggal lihat teks di layar.
Tak hanya di Jepang, karaoke termasuk kegiatan komunal yang populer di Indonesia. Mulai dari karaoke rumahan (sejak zaman LD, CD, hingga mesin karaoke yang entah berapa harganya) hingga tempat-tempat khusus karaoke. Yang paling sering terjadi adalah rombongan manusia yang lelah selepas overtime kerjaan di kantor (seperti Anda dan teman-teman, mungkin?) langsung cabut ke tempat karaoke dan menyanyi sepuas hati.
Ada juga yang memanfaatkan tempat karaoke untuk tempat latihan sebelum ikutan audisi atau lomba menyanyi. Bahkan, ada juga yang anti karaoke, yang berpendapat begini:
"Ngapain bayar mahal-mahal, hanya untuk duduk-duduk dalam ruangan sempit lalu teriak-teriak di mikrofon?"
Seperti biasa, lagi-lagi semua hanya masalah selera...
R.
(Jakarta, 9/10/2015 – 18:00. Ditulis berdasarkan diskusi apik dalam pertemuan The Couchsurfing Writers’ Club pada tanggal 8 Oktober 2015, pukul 20:00 di Taman Suropati - Menteng. Tema: “Karaoke”.) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar