Ide awalnya 'bulan purnama'. (Maklum, menjelang Halloween, meski sebenarnya bukan perayaan khas negeri ini.) Pastinya jadi yang seram-seram dan kayak rada-rada mistik gimana, gitu.
Meski pada saat menulis banyak yang lebih ingin mengeksplorasi bulan secara keseluruhan (alias tidak spesifik 'purnama' saja), tak ayal sempat ada juga diskusi pendek seputar mitos 'bulan purnama'. Tak hanya kisah tentang legenda manusia serigala seperti film "The Wolfman", tentu saja.
Entahlah. Mungkin ada hubungannya dengan air laut yang cenderung pasang / tinggi saat bulan purnama. Ada yang percaya bahwa beberapa kejadian tidak enak dalam hidup mereka ada kaitannya dengan energi yang 'terisap' / 'terkuras' saat bulan purnama. Mulai dari kelelahan fisik luar biasa (padahal belum tentu banyak kegiatan juga), pertengkaran, kecelakaan, hingga depresi yang menimpa orang-orang tercinta.
Terdengar aneh? Mungkin Anda termasuk yang skeptis dalam hal ini. Mungkin Anda tidak percaya, karena: "Masa iya itu cuma gara-gara bulan purnama? Kapan manusia mau bertanggung-jawab atas perbuatan mereka?"
Bagaimana pun juga, bulan purnama tetap indah dipandang, apalagi bila sedang tidak ada kerjaan. Haha.
R.
(Jakarta, 16/10/2015 – 15:20. Ditulis berdasarkan diskusi apik dalam pertemuan The Couchsurfing Writers’ Club pada tanggal 15 Oktober 2015, pukul 20:00 di Petamburan. Tema: “Bulan (Purnama)”.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar