Kau telah melihatku
dan sadar dia masih dalam bahaya
Ah, tahukah kamu?
Aku tak selalu jahat, karena aku masih suka menjaganya
Kau memintanya untuk mengeluarkanku,
namun aku sudah lama di sini
bahkan jauh sebelum kalian bertemu
Akulah alasan berdirinya Kastil Sunyi
Kau melihatku melalui amarahnya
Tahukah kau, dialog gagal kami setiap malam?
Dia begitu membenciku hingga takut berkaca
Akulah pedih yang meracuni benaknya dengan kelam
Kau ingin dia menghadapiku,
tapi ayolah, kita semua tahu
Dia masih gadis kecil yang sama,
takut oleh bayangannya sendiri sekaligus muak pada kesenjangan dunia
Apa yang akan kau katakan pada mereka,
bila kau telah melihatku melalui matanya?
Mereka belum tentu akan mengerti
bahkan malah ketakutan setengah mati
Kau telah melihatku
dia yang dulu
fragmentasi dari satu
berusaha kembali menyatu dan utuh
Namun, bagaimana dengan semua kebencian itu?
Jika berikutnya kalian kembali bertemu,
maka tataplah matanya
Apakah kamu masih melihatku?
Masihkah aku di sana,
lengkap dengan amarah dan kebencian yang sama?
Mari kita lihat, sekuat apa dia
Kau tahu, takkan kuserahkan dia begitu saja
Terlalu mudah...
R.
(Jakarta, 3 Mei 2016 - 18:44)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar