Selamat
Tahun Baru 2014 Masehi! Bagaimana perayaan Tahun Baru kalian? Pasti beragam dan
seru-seru ceritanya. Mungkin ada yang berpesta dengan petasan dan kembang api,
menginap di hotel berbintang, atau menonton pagelaran seni? Terjebak kemacetan
dalam guyuran hujan lebat, ke luar kota, atau ke luar negeri sekalian? Di rumah
saja, sama teman dan keluarga, atau malah sendirian? Bertapa di tempat sepi
mungkin?
Atau malah harus bekerja?? Apa pun
itu, semoga acara Tahun Baru kalian kemarin menyenangkan.
Saya memutuskan untuk merayakan
Tahun Baru kemarin dengan cara berbeda: ikut online writing marathon! Lagi-lagi gara-gara tantangan lewat
Twitter yang saya lihat tanggal 30 Desember kemarin. Berhubung hari itu tidak
sempat dan baru bisa mengerjakannya tanggal 31, jadilah sepulang kerja saya
ngendon di salah satu convenient store berfasilitas
wi-fi dan mulai mengetik.
Deadline-nya?
Pas tengah malam, alias pergantian tahun. Minimal 3000 kata. Untung temanya
sudah ditentukan, jadi tidak perlu ngelantur kemana-mana.
Mungkin banyak yang menganggap
pilihan saya aneh. (Bayangkan, seorang perempuan sendirian di malam hari –
hanya dengan buku atau laptop. Orang Indonesia ‘normal’ mana pun pasti akan heran!)
Alasan saya? Banyak. Pertama, bosan.
Bayangkan kalau kita melakukan yang itu-itu saja tiap pergantian tahun. Lama-lama
hambar, tidak ada variasi. Kalau tiba-tiba kita terpaksa sendirian, bukannya
malah garing – karena sudah (terbiasa) bersama-sama orang lain?
Kedua, saya tertarik dengan
hadiahnya. (Haha, hari gini siapa sih, yang tidak mau duit – atau rezeki runtuh
lainnya? Buat yang mau jadi penulis serius seperti saya mungkin juga mengincar
kesempatan hasil karya mereka dimuat!)
Ketiga, sebagai penulis lepas, saya
ingin menantang diri sendiri. Mau menang-kalah, urusan belakangan. Anggap saja
ajang latihan!
Pukul
sepuluh malam, tulisan sudah selesai dan terkirim. Setelah itu? Saya memutuskan
untuk menulis yang lainnya, hingga bunyi terompet dan petasan di luar menandakan
pergantian tahun – alias tengah malam. Kalau dipikir-pikir lagi, mau begadang
mah, tidak perlu menunggu Malam Tahun Baru. Apalagi bagi pekerja kreatif macam
penulis lepas.
R.
(Jakarta,
1 Januari 2014 – 8:30 pm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar