terlalu
lama dingin dalam jiwa
sepi
merajalela,
hingga
lupa rasanya mesra
tiada
belahan jiwa
ah,
aku tahu apa?
mesra
hanya milik mereka yang berdua
aku
hanya penonton biasa,
bisu
berselimut lara
jiwa
ini masih dingin,
saat
mesra hanya sebatas ingin
rasa
yang lama asing,
meski
hasrat ingin bersanding
bayangan
pun enggan bermesraan denganku,
si
gila yang tak henti memikirkanmu
meski
gagal bercumbu
jadilah
ilusiku,
racun
tanpa penawar berupa kemesraan semu
biar
hati ini perlahan membiru,
diracuni
rindu
mungkin
besok rindu akan menjelma sembilu
biarkan
kuresapi mesra dengan realita itu
kau dan dia, bukannya aku
selamat
tinggal, ilusi terindahku
selamat bermesraan dengannya
mungkin
senyumku akan kaku,
sementara
tawamu ceria
malam
ini, kasih tak sampai bermetamorfosa,
mesra
dengan kebengisan realita
habislah tanpa sisa!
akankah
ada alasan lagi untuk merengkuh mesra?
yang
ada hanya lelah
rasa termanis pun berubah mentah
R.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar