Sabtu, 29 Agustus 2015

#CSW-CLUB DIARIES 6: "TEMPAT FAVORIT"

Apa tempat favorit Anda? Seperti biasa, jawaban tiap orang pasti berbeda. Ada yang bisa menyebut satu, beberapa, hingga: “Banyak!” Untuk jawaban terakhir, biasanya karena kesulitan memilih. Begitulah bila Anda kebetulan sangat suka jalan-jalan dan sudah pernah mengunjungi banyak tempat yang indah-indah.
            Apa alasan Anda memilih suatu tempat sebagai tempat favorit? Sama seperti pertanyaan sebelumnya, jawaban bisa beragam. Namun, alasan emosional menempati urutan pertama. Kebanyakan mengaitkan tempat favorit mereka dengan kehadiran sosok-sosok tercinta atau orang-orang terpenting dalam hidup mereka, seperti: keluarga, sahabat, hingga pasangan. Lagipula, bukankah kita sudah sering mendengar ungkapan “Home is where the heart is”? Dimana pun mereka berada, semua akan tampak indah bila hati merasa sungguh-sungguh bahagia. Meski tinggal di istana emas paling besar pun, tak ada gunanya bila hati merasa tidak bahagia alias terpenjara. (Jiahh!)
            Tapi ya, lagi-lagi bahagia itu masalah pilihan. Seperti kata seorang kawan: “Sebenarnya, kalau mau lebih jeli melihat, tidak ada pilihan yang benar-benar baik atau pun buruk. Semua hanyalah masalah persepsi.” Pemikiran yang positif dan brilian, meski mungkin bagi sebagian orang lainnya akan terdengar begitu utopis – alias tidak objektif maupun realistis. Dengan kata lain: in denial (dalam penyangkalan). Mungkin akan ada yang membantah begini: “Kalau kenyataannya emang lagi jelek, ya jelek aja. Nggak usah berlagak nggak ada apa-apa alias semuanya baik-baik aja!”
            Kalau seseorang sudah merasa cukup berbahagia berada di tempat paling sederhana yang mungkin bagi yang lain termasuk ‘enggak banget’, lalu siapa kita yang (merasa) berhak menghakimi pilihan hidup mereka? Begitu pula sebaliknya. Ngakunya sih, sudah merasa cukup puas dengan standar hidup sendiri yang sudah ada, alias nggak mau berusaha meningkatkan kualitas atau ‘naik kelas’. Tapi, diam-diam – atau mungkin malah terang-terangan – malah nyinyir sama mereka yang (dianggap) hidup ‘berlebihan’ serta doyan banget jalan-jalan kemana-mana. Kok malah jadi ngatur-ngatur dan memaksakan selera? Kalau pun tidak suka atau sepaham, ya cuekin saja selama nggak ada yang saling mengganggu! Yakin, situ sudah beneran ‘ikhlas’ dengan realita yang ada?

            R.

            (Jakarta, 29/8/2015 – 19:00. Ditulis berdasarkan diskusi apik dalam pertemuan The Couchsurfing Writers’ Club pada tanggal 27 Agustus 2015, pukul 20:00 di Anomali Coffee – Setiabudi One, Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Tema: “Tempat Favorit”.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar