Selasa, 09 Februari 2016

H10: "BERI AKU COKLAT, JANGAN BUNGA"

Dear “Kamu”,

                Coba tebak? Akhir pekan ini aku akan melakukan sesuatu yang menyenangkan. Bukan, bukan kencan. ‘Kan, aku masih kembali lajang. Belum ada yang lain. Belum ada kamu pula. Masih saja kamu tersangkut di alam mimpiku.

                Aku akan menari bersama banyak orang dalam rangka kampanye global anti kekerasan terhadap perempuan dan anak. Ini pertama kalinya bagiku, jadi aku belum tahu. Sepertinya sih, akan seru.

Kata siapa Hari Valentine harus dirayakan dengan pacar? Lagipula, aku tidak pernah sebegitu tergila-gilanya dalam hal ini. Biasa saja. Mau pacaran? Ngapain menunggu 14 Februari? Mau kasih bunga atau coklat? ‘Kan bisa hari-hari lain.

Oh, ngomong-ngomong soal bunga dan coklat, aku sering sekali melontarkan lelucon ini setiap Hari Valentine:

“Don’t send me flowers; I don’t eat them. I only  eat chocolate.” (“Jangan kirim aku bunga; aku tidak makan bunga. Aku hanya makan coklat.”)

Ha-ha, mungkin kamu akan menganggap leluconku ini garing setengah mati. Biar saja. Aku memang suka coklat. Aku harus berhati-hati dengan makanan favoritku itu kalau tidak ingin bertambah menggelembung. Selain tidak sehat, aku ragu sebanyak apa jumlah lelaki di luar sana yang menyukai perempuan gempal. Bukannya seksis, tapi itu kenyataan.

Ini sudah hari kesepuluh aku menulis surat cinta begini. Ajaib aku belum berhenti. Kata mereka, aku tetap harus percaya dengan keajaiban. Jangan mudah menyerah. Siapa tahu, setelah bulan ini, kamu benar-benar akan datang ke dalam hidupku. Dan saat itu aku juga akan benar-benar tahu bahwa itu benar-benar kamu.

Kecuali kalau aku hanya jadi korban fantasi film-film chickflick macam “Serendipity”. Karena itulah aku sekarang menghindari film-film semacam itu.

Tenang, saat kita akhirnya benar-benar bertemu nanti, kamu tak perlu mengirim bunga untukku. Mending kita sama-sama menanam bunga saja agar udara sedikit lebih segar karena ditambah tanaman. Apalagi di Jakarta yang semakin kekurangan oksigen ini gara-gara semakin banyak pohon ditebang dan semakin banyak gedung dibangun.

Tapi, aku akan senang sekali bila kamu sesekali membawakanku coklat. Apa yang akan kubawakan untukmu sebagai gantinya? Hmm, itu tergantung. Yang penting kita harus bertemu dan berkenalan dulu.

Yang lebih menyukai coklat daripada bunga,


Nona Separuh Skeptis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar