Sabtu, 13 Februari 2016

H14: "UNTUK PENYEMANGATKU DI ALAM MIMPI"

Dear "Kamu",

Hai, terima kasih telah kembali datang ke dalam mimpiku semalam. Seperti biasa, hadirmu tidak bisa terlalu lama, karena aku harus bangun pagi-pagi lagi untuk bekerja hari ini.

Kita berdua hanya duduk berdampingan, dengan kamu yang menggenggam hangat tanganku seperti biasa. Lagi-lagi aku tidak bisa melihat wajahmu, tapi entah kenapa - aku bisa tahu bahwa kamu sedang tersenyum padaku.

"Bagaimana?" tanyamu. "Kamu sudah siap untuk besok?"

"Siap," jawabku mantap. Entah kenapa, energimu membuatku merasa tenang dan positif, jadi kusandarkan kepalaku pada jok sofa. "Aku akan menari dengan banyak orang besok, di Tugu Proklamasi. Apakah kamu akan datang?"

Mendengar pertanyaanku, kamu terdiam. Lalu, kamu tersenyum sambil membelai ikal gelapku.

"Semoga sukses, ya," begitu ujarmu. "Kamu pasti akan bersenang-senang besok."

Tuh, 'kan? Kamu selalu begitu, tidak mau menjawab pertanyaanku. Tapi, mungkin juga kamu tidak ingin aku terlalu berharap. Mungkin memang lebih baik begitu. Sudah terlalu banyak lelaki yang hobi memberi harapan palsu, namun pada akhirnya hanya membuatku merasa bodoh setengah-mati. Malas banget, 'kan?

Baiklah. Kurasa aku masih harus bersabar lagi. Setidaknya, kamu sudah datang dalam mimpiku untuk memberi semangat.

Sampai di surat-surat berikutnya,

Nona Separuh Skeptis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar